Kamis, 16 April 2015

Perencanaan Strategis : Garuda Indonesia



So guys, i wanna tell  you about startegic planning. Jadi dalam tulisan ini gue bakal mencoba untuk mengalisis salah satu brand dengan sudut pandang perencanaan startegis ( mata kuliah perencaan strategis lebih tepatnya ). Salah satu brand yang gue sasar dalam hal ini ialah Garuda Indonesia. why Garuda Indonesia ? karena gue pikir Garuda Indonesialah yang paling mudah untuk mencari bahannya dan analisisnya, kebetulan juga gue punya bahan langsung dari CEOnya yang dulu, bapak Emirsyah Satar. siapa tau besok CEOnya Garuda Indonesia selanjutnya gue ( amin ). Jadi berikut merupakan analisis gue mengenai Garuda Indonesia dari sudut pandang Strategic Planning.
 
Garuda Indonesia merupakan maskapai penerbangan yang bisa dikatakan sebagai jawara dalam penerbangan di Indonesia. Garuda Indonesia pada awal januari 2015 lalu telah mengoperasikan 134 armadanya untuk melayani 50 destinasi didalam negeri atau luar negeri.  Garuda Indonesia yang dikelola leh PT Garuda Indonesia Tbk ini merupakan maskapai penerbangan kebanggaan di Indonesia karena banyak pencapaiannya hingga sekarang ini. bahkan pada tahun 2014 lalu, Garuda Indonesia berhasil mendapatkan peringkat nomer 7 untuk katagori penerbangan terbaik dunia menurut  Skytrax yang merupakan adalah perusahaan konsultan Britania Raya yang melakukan riset mengenai maskapai penerbangan. 
·         Setting
 Kondisi pasar penerbangan di Indonesia masih dibilang sangat baik, Kementerian Perhubungan juga mengatakan pasar penerbangan nasional masih terus tumbuh sekitar 15-20 persen per tahun, seiring pertumbuhan ekonomi nasional rata-rata 6 persen setahun. Pada Semester I/2012 saja, jumlah penumpang udara sudah bertumbuh 19 persen menjadi 38 juta orang, baik penumpang domestik maupun internasional. hal ini juga disebabkan Indonesia pada saat ini mengalami peningingkatan dalam sektor pariwisata. Bahkan Indonesia masih berada dalam urutan atas didalam destinasi pariwisata terbaik di Asia. sehingga penerbangan dari luar serta dalam negeri juga akan semakin meningkat.
 Namun hal ini akan sangat berbeda apabila MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN yang rencananya akan dimulai pada akhir tahun 2015 ini akan segera terlaksanakan. Ini dikarenakan pada MEA tahun depan menadatang, penebangan-perbangan dari luar negeri atau khususnya penerbangan yang ada di ASEAN akan semakin mudah untuk melakukan  invasinya ke Indonesia. Maskapai pernebangan lainnya yang satu kelas dengan Garuda Indonesia atau sama-sama kelas FLC akan semakin banyak di Indonesia. Tentunya hal ini merupakan ancaman serius bagi Garuda Indonesia mengingat kelas FLC yang berada di negara ASEAN memiliki peringkat dunia yang baik dan mungkin bisa lebih baik dari pada Garuda Indonesia.
 ·         Kompetiter, Segmentation & Targeting
 Garuda Indonesia yang merupakan salah satu maskapai penerbangan FLC ( Full Service Carrier ) dan bukan penerbangan yang termasuk LCC ( low cost carrier ) atau penerbangan bertarif rendah. Dengan melihat kelas Garuda yang temasuk Full Service Carrier maka kondisi passar yang menjadi pesaing Garuda Indonesia yang dimana termasuk LCC maka bukanlah suatu ancaman yang serius karena berbeda kelas. Dalam kelas FLC, Garuda Indonesia masih menjadi jawara dikelasnya. Hal ini karena kelas FLC dalam Indonesia masih tergolong sedikit. 
Pesaing utama Garuda Indonesia dari dalam negeri yang sama-sama tergolong kedalam kelas FLC ialah Batik Air milik PT Lion Mentari Airlines dan Nam Air milik PT Sriwijaya Air. Keduanya merupakan maskapai dalam negeri yang satu kelas dengan Garuda Indonesia. namun walau keduanya memiliki kelas yang sama dengan Garuda Indonesia, tetapi usia mereka baru menginjak 2 tahun dari kelahirannya. Keduanya baru mengudara dan diijikan untuk melakukan penerbangan pada tahun 2013. Selain itu bisa dilihat melalui jumlah armada yang dimiliki oleh Nam Air yaitu  9 unit serta 21 route dan dari armada Batik Air berjumlah 4 unit serta memiliki 21 destinasi maka akan sangat jauh dibandingkan dengan Garuda Indonesia. Tentu dengan rentan usia, jumlah unit, serta jumlah destinasi yang berbeda, Garuda Indonesia memiliki pengalaman dan nilai yang lebih dibandingkan kedua maskpai tersebut.
Disisi lain apabila kelas FLC dengan kelas LCC disatukan maka pesaing Garuda Indonesia yaitu Lion Air dan AirEsia Indonesia. keduanya walau berada dikelas LCC namun bisa menjadi saingan berat karena memiliki jumlah armada  serta jumlah destinasi yang hampir sama dengan Garuda Indonesia.
Namun apabila dalam pasar yang lebih luas yaitu ASEAN, Garuda Indonesia memiliki beberapa kompetiter. Kompetiter tersebut ialah Singa Singapore Airlines, Malaysia Airlines, Vietnam Airlines, Philippine Airlines, & Royal Brunei. Kelimanya juga berada dalam kelas yang sama dengan Garuda Indonesia yaitu kelas FLC. Dengan melihat kompetiter luar yang jauh lebih membayakan dibandiingkan kompteter dalam maka Garuda Indonesia mungkin akan lebih berfokus kepada pasar ASEAN dan bukan pasar dalam negeri. 
Diantara kompetiter tersebut, maskpai yang menjadi pesaing terberat ialah Singapore Airlines ( SIA ). Singapoore Airlines merupakan maskapai penerbangan yang berasal dari Singapura. Singapore Airlines merupakan salah  satu  maskapai penerbangan terbaik di Asia. Hal ini dikarenakan dalam peringkat makspai terbaik dunia menurut  Skytrax, Singapore Airlines memiliki berada dalam urutan ke 3 setelah , sedangkan Garuda Indonesia berada dalam posisi ke 7. Selain itu Singapore Airlines juga memiliki 103 armaada dan 62 destinasi dalam 35 negara di enam benua. SIA juga memiliki manajemen serta pelayanan yang baik.  Tentu dengan melihat berbagai faktor tersebut, maka Singapore Airlines merupakan ancaman terbesar bagi Garuda Indonesia dalam pasar ASEAN. 
 ·         Diferensiasi & Unique Selling Proposition
 Maskapai yang telah mendapatkan penghargaan 5-Star Airline dari Skytrax ini telah berhasil menginjakan usia yang ke 70 tahun setelah penerbangan pertamanya pada tanggal 29 Januari 1949. Pada saat ini Garuda Indonesia memiliki lebih dari 134 armada pesawat dan lebih 50 destinasi baik dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu PT Garuda Indonesia Tbk juga merupakan perusahaan yang memiliki maskapai penerbangan yang berada dalam dua kelas baik FLC atau LCC. Kelas FLC sendiri dipeggang oleh Garuda Indonesia dan kelas LCC dipeggang oleh Citilink. Dengan begitu sebaian pasar penerbangan di Indonesia, lebih dari 30% dipeggang oleh Garuda Indonesia.
Garuda Indonesia juga memiliki Startegic Business Unit ( SBU ) yang dimana bertujuan untuk memaksimalkan sumber daya dan nilai dari perusahaan. SBU yang dimiliki Garud Indonesia ialah Garuda Sentra Media Bussines Unit ( SBU GSM ) dan Garuda Cargo Business Unit ( SBU Cargo ).
Disisi lain, Garuda Indonesia juga memiliki manajemen pelayanan yang baik sehingga menambah nilai uniqe salling prosition. Layanan khas tersebut dinamakan “Garuda Indonesia Experience” yang dimana merupakan pelayanan kelas prima yang belum tentu dimiliki oleh maskapai lain. Layanan ini memberikan kerahmatamahan, budaya, dan segala hal terbaik dari Indonesia melalui kelima panca indera, yaitu sight, sound, taste, scent, dan touch, untuk diimplementasikan dalam layanan pre-journey, pre-flight, in-flight, post-flight, dan post-journey.
Selain itu yang membedakan Garuda Indonesia dengan maskapai yang lain ialah Garuda Indonesia telah bergabung dengan Sky Team. Sky Team merupakan salah satu aliansi maskapai penerbengan dunia yang terkemuka. Aliansi ini telah terdiri dari 20 anggota dengan jumlah penerbangan lebih dari 16,000 perharinya serta memiliki jumlah konektivitas 1,052 route di 177 negara. Jumlah dari karyawan dan armada dari Sky Team berjumlah sekitar 3,054 armada pesawat dan tambahan dari sekitar 1,580 armada pesawat dalam anak perusahaan yang tergabung dalam SkyTeam. Dengan  bergabungnya Garuda Indonesia keadalam aliansi Sky Team akan menambah nilai dari Garuda Indonesia dibandingkan dengan maskapai penerbangan yang lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.